Rabu, 19 Agustus 2015

Mempertahankan Ikatan Perkawinan

Tak peduli seberapa lama pacaran, maupun seberapa lama usia pernikahan, mempertahankan relasi suami-istri adalah suatu hal yang sungguh sulit. Ada pernikahan yang kandas ketika usianya baru seumur jagung, tapi ada juga pernikahan yang kandas justru sesudah bertahun-tahun sukses melewati badai dan rintangan. Ada pasangan yang hancur pernikahannya karena masa sulit, tapi ada juga pasangan yang justru hancur relasinya pada masa sukses mereka.
Mempertahankan relasi suami-istri selalu membutuhkan komitmen, perjuangan, dan pengorbanan. Relasi akan terus mengalami naik-turun, masa bahagia dan masa sulit. Saya hanya ingin membagikan apa yang selama ini berusaha saya camkan dalam pikiran saya pada saat harus berjuang mempertahankan relasi perkawinan saya. Hanya 2 hal, dan tentu saja mudah untuk diingat.

1. Rasa cinta tidak terpisah dari rasa benci, dan sebaliknya, rasa benci tidak terpisah dari rasa cinta.
Jangan bertanya, apakah perasaan kita terhadap seseorang adalah benci, atau cinta. Itu adalah sebuah pertanyaan konyol, karena rasa benci dan rasa cinta terletak dalam satu garis, satu benang, dengan benci di ujung kiri dan cinta di ujung kanannya. Perasaan kita terhadap seseorang yang kita alami selama sebuah relasi, akan selalu berjalan-jalan di antara dua ujung itu.

2. Jangan katakan, atau lakukan sesuatu yang tolol, yang berpotensi berdampak jangka panjang pada saat kita sedang berada di ujung benci. Kata-kata tertentu berpotensi melekat dalam pikiran pasangan kita seumur hidupnya, dan tindakan tertentu berpotensi mengubah keadaan secara permanen.
Contoh :
Jangan katakan : "Aku ingin cerai," "Aku menyesal menikah denganmu."
Jangan lakukan : selingkuh, mengajukan gugatan cerai ke pengadilan, membunuh, atau tindakan kriminal lainnya :p

Mempertahankan relasi suami-istri berarti mengalahkan rasa cinta kita terhadap diri sendiri, dan itu hanya mungkin kita lakukan kalau kita memandangnya sebagai sebuah bentuk rasa tunduk kita kepada Tuhan. Kita berjuang, dan Tuhan takkan pernah lepas tangan  :)