Kamis, 26 Juli 2012

Satu penghasilan, tak jadi masalah


Ketika menjalani peran ibu rumah tangga, tak disangkal, kita kadangkala merasa iri pada keluarga lain yang mempunyai pendapatan ganda karena sang istri juga berkarier. Banyak wanita memutuskan untuk berkarir juga karena alasan ini, yaitu agar keluarga mendapat lebih banyak penghasilan. Akan tetapi, kalau kita mau lebih seksama memperhatikan, keberadaan kita di rumah, justru bisa menghemat cukup banyak uang. Mungkin, kita tak perlu mengeluarkan uang untuk membiayai babysitter, tak perlu memasukkan anak ke sekolah pada usia terlalu dini (program pra-playgroup/toddler), tak perlu sering jajan atau beli masakan luar karena kita memasak, tak perlu sering membeli kosmetik, parfum yang mahal, dan busana kerja, juga tak perlu banyak menghabiskan pulsa untuk menanyakan keadaan anak, sebagaimana kalau kita adalah wanita yang bekerja di kantor.
Orang seringkali tak sadar, bahwa bekerja di kantor, akan menimbulkan biaya-biaya yang bisa mengurangi pendapatan bersih itu sendiri. Mereka hanya melihat sepintas besarnya pendapatan yang akan diperoleh keluarga dari total pendapatan suami dan istri, namun lupa memperhitungkan biaya lain-lain itu.
Di samping itu, orang seringkali menyesuaikan gaya hidupnya dengan pendapatannya. Jadi, kalau yang didapat banyak, yang dihabiskan juga akan banyak pula. Kalau kita mengamati, orang yang berpenghasilan besar, belum tentu menabung banyak juga. Penghasilan tidak berbanding lurus dengan jumlah uang yang ditabung. Alasannya, karena orang mudah sekali berperilaku konsumtif. Orang yang pendapatannya lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan pangan, akan menghabiskan uangnya untuk keperluan lain yang sebenarnya kurang penting, hanya demi memuaskan keinginan saja, misalnya bertamasya ke luar kota, atau bahkan ke luar negeri, makan-minum di kafe atau restoran bergengsi. Jadi, ujung-ujungnya, bagian pendapatan yang ditabung, mungkin malah tak beda jauh dengan jumlah yang kita tabung.
Hidup dalam keluarga dengan satu pendapatan, akan melatih kita, ibu rumah tangga, mengatur pengeluaran dengan lebih bijak. Mau tak mau, kita terpaksa berusaha hidup hemat. Akan tetapi, kalau kita pikir lebih jauh, bukankah ini sebenarnya latihan untuk menjadi kaya? Sikap hidup hemat, adalah salah satu jalan meraih kesuksesan finansial.
Sesungguhnya, bagi anak kita, ada dampak positifnya jika mereka sehari-hari melihat langsung bagaimana kita menggunakan uang dengan hati-hati, penuh pertimbangan. Mereka akan belajar mengelola uang dengan lebih baik pula. Anak-anak yang hidup dalam keadaan serba kecukupan, biasa dimanjakan dengan uang, dan segala keinginannya segera dipenuhi, cenderung tumbuh menjadi orang yang kurang punya daya juang.
Menyadari hal ini, tak lagi tepat kalau kita bertanya terus pada diri sendiri, “Berapa yang seharusnya bisa kuperoleh ya, kalau saja aku bekerja?” Daripada bertanya seperti itu, lebih baik kita bertanya, “Berapa uang keluarga yang bisa kuhemat ya, dengan aku memilih peran sebagai ibu rumah tangga fulltime ini?”

Daftar pengeluaran yang bisa dihemat :
Susu formula (karena kita beri ASI), biaya ke dokter (karena kita selalu menjaga kebersihannya dan memberinya makanan bergizi), popok sekali pakai (pampers), gaji babysitter, makan di resto, pulsa telepon, kosmetik, busana bepergian, biaya sekolah kelas pra-playgroup/toddler, biaya les baca-tulis-hitung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar